Ketika banyak orang
memperhatikanmu , ketika banyak orang mencemooh dibelakang mu dan ketika mereka
membicarakan mu membuka semua aib mu apa yang akan kamu lakukan? Marah kah pada
mereka? Benci kah? Membalas kah?atau menoleh lalu tersenyum pada mereka?
Jika aku yang ada pada
posisi itu tentu aku akan marah namun apa guna nya aku marah? Takan merubah
apapun bukan? Justru akan menimbulkan masalah baru. Seiring berjalannya waktu
bertambah nya usia aku semakin mengerti kenapa aku tidak harus marah pada mereka yang telah mencemooh ku
,membicarakan ku bahkan menghina ku, aku percaya mereka adalah orang yang baik
namun kebaikan itu seolah terkalah kan oleh prasangka buruk.
Jujur aku pernah ada
dalam posisi itu ,posisi dimana banyak orang yang melihat ku dengan sinis,
mencemooh ku,menghina ku ingin rasanya membalas dan mentup mulut lancang mereka
dengan lakban lalu mendorongnya kedalam
jurang agar mereka tak bisa kembali lagi. Tapi aku tau itu takan merubah
apapun, aku jadi teringat dengan nasihat orang tua ku “dimana pun kamu siapapun yang menghina mu,mencemoohmu, menertawakanmu,
kamu tidak harus marah pada mereka cukup membalasnya dengan senyum yang ikhlas
karena Allah tau mana hati yang tulus dan mana hati yang buruk, tak usah
dimasukkan kedalam hati anggap saja mereka angin lalu yang menghambat jalan mu
kedepan namun ada yang jauh lebih penting dari angin itu yaitu cara mu bertahan
agar tetap melangkah kedepan karena sebenarnya tanpa disadari mereka adalah
penguat mu agar kamu menjadi lebih baik”. Kala itu aku masih belum
sepenuhnya memahami nasehat orang tua ku mungkin karena aku masih
kekanak-kanakan masih remaja yang hanya mementingkan emosi dibanding akal sehat.
Walaupun sebenarnya masih ada rasa sakit itu ..amarah,kebencian pernah aku
alami dulu jika melihat mereka jijik rasanya so tampang malaikat padahal belum
tentu mereka lebih baik dari aku. Tapi aku tidak menyadari amarah, kebencian
merubah ku menjadi pribadi yang kasar yang arogan sampai-sampai akupun kadang
tak mengenali diriku sendiri ,bingung, tidak tau harus berbuat apa, diam kah
atau aku luapkan semua kebencianku? pernah aku alami tapi semakin hari aku
berfikir tak ada gunanya menyimpan amarah dan kebencian justru itu akan membuat
mu hancur. Dan ketika hal itu terjadi lagi setidak nya aku bisa lebih bersabar
dan ikhlas mendengar nya, yang bisa aku lakukan hanya tersenyum walau
sebenarnya hati ini kadang menangis,menangis karena orang yang mencemoohku
adalah orang yang aku anggap bukan lagi orang lain bagiku.
Mungkin itulah proses
menuju kedewasaan karena setiap orang akan mengalami masa perubahan menjadi
dewasa bukan? bagiku menjadi dewasa itu
tidak mudah belajar arti sabar yang
sesungguhnya, belajar arti ikhlas , belajar tersenyum tanpa harus membalas
setiap perlakuan orang lain yang sebenarnya aku sendiri tidak menyukai nya .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar