Dear, Giri sayang
Sedang apa kamu disana? Apa kamu baik-baik
saja? Apa sekarang kamu telah bertemu dengan Tuhan disana? Apa kamu juga
merasakan rindu yang teramat ini?apa kamu masih benci pada ku? Karena aku yang
teramat jahat pada mu meninggalkan mu, mengacuhkan mu hingga tak memperdulikan
mu lagi ,dan apakah kamu tau aku pernah berniat untuk mengubur kenangan bersama
mu,dan menganggap tak pernah terjadi apa-apa diantara kita?
Jujur sekarang aku merasakan rindu yang
teramat padamu , aku mulai meraba lagi akan kenangan-kenangan itu,aku kembali
melihat fotomu , kembali mencari barang barang pemberian darimu yang sudah aku
simpan rapih di dalam lemari...
Ketika semua telah
berubah dan tak sama seperti dulu lagi , ketika rasa rindu yang mulai menghampiri,
dan ketika aku tersadar dari lamunan..
Mencoba
kembali mengingat kenangan yang pernah kita lalui bersama , yang ntah berapa
banyak kenangan itu . Yang aku ingat kamu pernah menjadi bagian hidup ku selama
hampir 5 tahun ini, sempat aku berfikir bahwa aku jauh lebih baik tanpa kamu
dan akan begitu seterusnya tanpa kamu. Mungkin kamu berfikir aku ini orang
paling jahat meninggalkan mu dalam keadaan sekarat , mengacuhkan mu ketika kamu
meminta untuk bertemu dan sama sekali tidak menemani di detik detik terakhir
hidupmu. Maaf kan aku karena sejujurnya air mata ku pun tak dapat merubah
kenyataan. Dan saat kamu pergi untuk selamanya baru aku tersadar betapa
jahatnya aku tapi apa yang bisa aku lakukan sekarang?? Bila Tuhan memberi ku
satu kesempatan aku akan meminta dipertemukan dengan mu ntah bagai mana caranya
aku hanya ingin mengatakan maaf langsung dihadapan mu, mencoba meluapkan apa
yang kurasakan selama ini, bukan karena aku benci namun karena keadaan yang
memaksa ku untuk pergi meninggalkan mu, memulai hidupku yang baru tanpa dirimu
dan menganggap kamu hanya serpihan kenangan dimasa lalu ku yang seharusnya aku
tutup rapat . Namun sayangnya Tuhan tak memberiku pilihan itu namun Tuhan
menggantinya dengan menghadirkan mu dalam setiap mimpiku. Mimpi yang aku anggap
sebagai kesempatan yang Tuhan berikan untuk tetap bisa melihatmu, melihat
senyummu, mendengar suaramu, merasakan hangatnya pelukanmu.Ku nikmati setiap
mimpi yang Tuhan berikan pada ku berharap akan mimpi ini takan pernah usai
karena hanya dalam mimpi lah aku bisa melepas rindu akan sosok dirimu yang
selama ini menemani ku melewati hari-hari ku melewati masa remajaku. Aku sempat
mengatakan aku sudah lupa dengan mu apalagi dengan kenangan tentang mu , bagi
ku kamu bukan siapa siapa sekarang kamu hanya lah orang yang hanya sekedar
numpang lewat dalam hidupku, namun itu semua hanya alibi ku agar kamu melupakan
ku. Karena aku tau kita takan pernah bisa bersama, karena keluarga ku yang
sebenarnya tak menginginkan hubungan kita dan karena masa lalu mu yang membuat
mereka berfikir seperti itu. Walau awalnya aku pun hanya sekedar menganggap
hubungan kita ini adalah lelucon namun Tuhan menumbuhkan rasa itu dan semakin
hari rasa itu tumbuh dengan cepat hingga akhirnya 5 tahun waktu yang kita lalui
bersama,bukan kah itu waktu yang tidak sebentar?waktu yang teramat panjang bagi
bocah berusia 14 tahun menjalin hubungan dengan pria dewasa berumur 24 tahun
dengan segala presepsi orang yang memandang sebelah mata hubungan kita..Aku tidak
takut kala itu karena kamu yang selalu menggenggam erat tangan ku dan
mengatakan "kita lewati semua ini sama sama,buktikan pada semua orang
bahwa tidak ada yang salah dengan hubungan kita,semua ini terjadi karena sudah
semestinya terjadi kita ini hanya manusia yang kodratnya hanya menjalankan apa
yang telas digariskan Nya utuk kita, perbedaan usia 10 tahun bukan menjadi
halangan karena sesungguhnya rasa sayang itu tak memandang usia bukan?".
Aku pun mulai
yakin akan menghadapi semua ini bersama dengan mu dengan terus menggenggam
tangan mu itu membuat ku jauh lebih baik dalam menghadapi setiap lirikan sinis
orang lain .
Oh iya
sebenarnya begitu banyak hal yang ingin aku ceritakan padamu tentang hari hari
ku yang tak lagi sama seperti dulu, kini sedikit demi sedikit aku mulai
berfikir dewasa, mulai meninggalkan masa kekanak kanakan ku, bukan kah itu yang
kamu ingin kan dari dulu melihat ku dewasa ?bukan lagi bocah yang masih manja
seperti dulu. Disini aku belajar banyak hal tentang kehidupan, Belajar
menghemat uang, belajar menjadi pribadi yang sabar menjalani setiap hal yang
sebenarnya aku tak menyukainya, belajar tetap tersenyum dan mengatakan aku baik
baik saja walaupun sebenarnya terselip rasa amarah dalam hati,belajar menjadi
anak rumahan yang pulang tidak boleh lebih dari jam 9 malam walau terkadang aku
sering pulang tengah malam dengan alasan ini itu. Belajar membedakan mana kawan
dan mana lawan , belajar membedakan mana sahabat yang tulus dan yang tidak,
belajar membedakan pergaulan yang baik dan pergaulan yang menjerumuskan ,
belajar memilih sosok pria yang bukan hanya cakep fisiknya namun juga cakep
akhlaknya , itu hanya segelintir yang sedang aku pelajari.
Namun ada yang
lebih mengusik fikiran ku sekarang, mamah mu yang yang menanyakan kabar ku, memberitahu
ku besok adalah 40 hari kamu meninggalkan kami semua, beliau bilang " maff
atas segala salah yang pernah kamu perbuat padaku , agar menjadikan kenangan
apa yang pernah kita lalui bersama , mendoakan ku agar aku sukses dan jangan
lupakan beliau tetap menganggap beliau adalah mamah kedua ku", dan sempat
membahas mu , aku bilang kamu selalu hadir dalam mimpiku menceritakan apa saja
yang kamu lakukan dalam mimpiku, aku tau bahwa akan ada air mata yang jatuh dari
pipi mamah mu, namun aku hanya ingin menceritakan bahwa selama ini kamu hadir
dalam mimpiku. Hanya itu bukan untuk membuka luka akan kenangan mu .
Tau kah kamu aku
selalu meminta agar kamu selalu hadir dalam setiap mimpiku , setidak nya
mengobati rasa rinduku pada mu. Meminta agar kamu baik baik saja disana ,dan
meminta agar kita dipertemukan dialam yang sama walau ntah berapa ribu tahun
lagi namun aku selalu menunggu saat itu. Saat dimana aku bisa menceritakan apa
yang aku alami secara langsung padamu ,dan menanyakan apa yang kamu alami selama
berada disana? Mencoba kembali mengingat kenangan kita, tertawa bercanda
bersama walau nantinya saat kita bertemu bukan lagi menjadi sepasang kekasih namun
kamu dan kenangan mu mempunyai tempat khusus di hatiku dan di memori otak ku.
Sebenarnya masih
banyak yang ingin ku kutuliskan malam ini, namun mata ku nampaknya sudah
merengek untuk segera tidur , baik lah setelah malam ini pasti aku akan kembali
menulis surat untukmu , kembali menceritakan apa yang aku alami. Ku titipkan
surat ini pada Tuhan karena aku tidak tau bagaimana cara menyampaikan nya pada
mu ..
Salam Sayang
Dewi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar